CERITA DEWASA - DESAHAN KENIKMATAN

 


CERITA DEWASA - Kali ini aku yang berprofesi sebagai bisnismen kayu hasil bumi aku sering terbang antar daerah untuk

mencari relations dari pulau jawa maupun ke Pulau Kalimantan dan Sulawesi selama 7 minggu untuk urusan

bisnisku. Tubuhku terasa letih dan stress yang luar biasa aku sungguh ingin bertemu dengan istriku.

Dari luar ruang tamu nampak terang disinari lampu, berarti isteriku ada di rumah. Di rumah kami

tinggal 4 orang saja. Aku yang berusia 38, isteriku 31, pembantu laki-laki 52, dan pembantu wanita 44.


Oh ya, setelah 9 tahun menikah kami belum dikarunia anak. Jadi semakin menjadi-jadilah diriku

menghabiskan waktu mengurus bisnis karena belum ada urusan lain yang memerlukan perhatianku. Syukurlah

selama ini bisnisku lancar-lancar saja demikian pula perkawinan kami.


Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci. Tadi gerbang depan dibukakan

oleh pembantu wanitaku karena kebetulan dia pas lagi mau keluar untuk membuang sampah.


Setelahnya dia kembali ke kamarnya yang terletak di samping kiri bangunan utama. Pembantu-pembantuku

kubuatkan kamar di luar. Ukuran rumahku cukup besar dengan masih ditambah tanah yang lumayan luas yang

kubuat menjadi taman hampir mengelilingi bangunan rumah kecuali sisi kiri karena kepotong kamar-kamar

pembantu dan jalan samping. Dari gerbang depan ke pintu kira-kira mencapai 25 meter.


Cerita Sex Desahan Kenikmatan Benar, pintu tidak dikunci dan aku masuk dengan senyap demi membikin isteriku kaget. Aku suka sekali

dengan permainan kaget-kagetan begini. Biasanya isteriku suka terpekik lalu menghambur ke pelukanku

dan dibarengi dengan ciuman bertubi-tubi.


Itulah santapan rohaniku. Dan itu sering terjadi karena aku sering bepergian dalam waktu lama pula,

rekorku pernah sampai 3 bulan baru pulang. Pada awal perkawinan kami tidaklah demikian, namun 5 tahun

belakangan ini yah begitulah. Dampaknya adalah kehidupan seks kami mulai menurun drastis frekuensinya

maupun kualitasnya.


Kali ini aku menangkap suasana lain. Memang biasanya sebelum pulang aku memberitahukan isteriku bahwa

dalam 2 sampai 5 hari bakal pulang. Sengaja kali ini aku tidak memberitahu agar lebih dahsyat

pekikan-pekikan kangen isteriku itu.


Di ruang tamu TV menyala agak keras. Lalu aku menuju dapur mengendap-endap siapa tahu isteriku di sana

dan sekalian mau mengambil air putih. Tidak ada. Ah mungkin lagi tidur barangkali di kamar pikirku.


Kuletakkan tas koperku di atas meja makan lalu aku mengambil sebotol air dingin di kulkas. Kuletakkan

pantatku di atas kursi sambil minum. Kuambil sebatang rokok lalu kunyalakan. Ada sekitar 5 menit

kunikmati asap-asap racun itu sebelum akhirnya kuputuskan untuk naik ke lantai 2 di mana kamar tidur

kami berada.


Pelan-pelan kunaiki tangga. Pelan sekali kubuka pintu, namun hanya seukuran setengah kepala. Aku ingin

mengintip kegiatan isteriku di kamar spesial kami. Apakah lagi lelap dengan pose yang aduhai. Ataukah

lagi mematut diri di cermin. Ataukah lagi.. Upss!! Berdebar jantungku.


Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku bisa disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa)

kulihat ada 2 manusia. Jelas salah satu sosoknya adalah isteriku, mana mungkin aku pangling. Dia lagi

mengangkangi seseorang.


Posisi kepalanya nampak seperti di sekitar kemaluan lawannya. Perasaanku mulai dilanda kekacauan.

Sulit kudefinisikan. Marah. Kaget. Bingung. Bahkan penasaran.


Apa yang sedang berlangsung di depan mataku ini? Kepala isteriku nampak naik turun dengan teratur

dengan ditingkahi suara-suara lenguhan tertahan seorang pria yang menjemput kenikmatan seksual.


Mungkin saking asiknya mereka berolah asmara terkuaknya pintu tidak mereka sadari.

Tiba-tiba perasaan aneh menjalari diriku. Darahku berdesir pelan dan makin kencang. Rasa penasaranku

sudah mulai dicampuraduki dengan gairah kelelakianku yang membangkit.


Ini lebih dahsyat ketimbang menonton film-film bokep terpanas sekalipun. Kesadaran diriku juga lenyap

entah kemana bahwa yang di depan mataku adalah isteriku dengan pria yang pasti bukan diriku.


Sekarang aku lebih ingin menyaksikan adegan ini sampai tuntas. Kontolku mulai mengejang. Posisi mereka

mulai berbalik. Isteriku mengambil posisi di bawah sementara lawannya ganti di atasnya. Persis sama

seperti tadi hanya saja sekarang kelihatannya memek isteriku yang dijadikan sasaran. Aku semakin

ngaceng.


“Ohh.. Sshh…” suara desisan isteriku berulang-ulang.


Telaten sekali si pria (aku sudah menangkap sosok lawannya dengan jelas adalah pria) sehingga isteriku

mulai bergerak meliuk-liuk dan menengadahkan kepalanya berkali-kali.


“Uuhh.. Eehhss.. Teruss jilatthh.. Pak Minnh.. Ahh.. Uffh..”.


Cerita Sex Desahan Kenikmatan Plong rasa dadaku demi akhirnya menemukan identitas sang pelaku pria. Pak Aryo pembantu priaku yang

tua itu.


Wah.. Wah.. Pantesan tadi aku agak mengenali sosoknya. Belum sempat aku banyak berpikir kesadaranku

disedot kembali oleh suara-suara kesetanan isteriku dari hasil kerja persetubuhan itu.


“Yyaahh.. Teruss.. Teruss.. Aahh.. Tusukk.. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Yaahh beegittu.. Oohh..”

Semakin binal kepala isteriku tergolek sana sini. Nampaknya dia sudah berada di awang-awang

kenikmatan. Aku juga semakin dilanda gairah sehingga tanpa sadar tanganku mulai meremas-remas burungku

sendiri.


“Ahh…”


Ah isteriku akhirnya jebol juga. Aku tahu itu. Tapi nampaknya Pak Aryo masih meneruskan aktivitasnya.

Sebentar kemudian kaki isteriku diangkatnya ke kedua bahunya yang bidang dan kekar itu (meskipun sudah

tua tapi tubuh pembantuku masih gagah akibat pekerjaannya yang secara fisik membutuhkan kekuatan).


Dimainkan jari-jarinya di liang memek isteriku. Lenguhan-lenguhan isteriku kembali terdengar. Semakin

kencang kocokan jari Pak Aryo pada memek isteriku. Dengan menggelinjang mengangkat-ngangkat paha

isteriku kembali dibuat mabuk kepayang.


Akhirnya kulihat batang kemaluan Pak Aryo sudah diarahkan ke lobang kemaluan isteriku. Busseett gede

juga nih punya si tua bangka. Semakin menggelegak gairahku ketika membayangkan bagaimana memek

isteriku akan dihujami oleh benda sebesar itu.


Bless. Masuk. Gleg ludahku tertelan.


“Oohh.. Eyaahh.. Eenaakk.. Paakk..”.


Pelan-pelan dipompanya memek isteriku dengan godam si Pak Aryo. Mulai menggila kembali goyangan pantat

isteriku melayani rangsekan-rangsekan si batang besar itu.


“Geennjoott.. Yaahh.. Genjoott.. Oohh.. Ennakk Banngeett.. Oohh..”


Aku menyaksikkan tubuh isteriku terhentak-hentak naik turun akibat sodokan-sodokan yang bertenaga itu.

Tangan Pak Aryo tak tinggal diam menyenggamai buah dada isteriku yang telah menjulang tegak.


Wuuhh gila, dahsyat sekali pemandangan yang kusaksikan ini. Setelah hampir 10 menit diangkatlah tubuh

isteriku dan dibalikkannya menjadi posisi menungging.


Gaya anjing rupanya dikenal juga oleh Si Tua ini. Kembali liang memek isteriku dihunjam dari arah

belakang. Konsistensi gerakan kontol yang maju mundur itu beserta lenguhan-lenguhan isteriku semakin

mengobarkan hasratku.


“Ahh.. Aahh.. Ssooddooghh.. Kuaatt.. Kuat.. Paakkhh, oohh.. Giillaa..”


Pompaan Pak Aryo semakin lama dibuat semakin bertenaga dan semakin cepat.


“Oo hh.. Yaa.. Beggiittuu.. Teruss.. Paakkhh..”


Kupikir bakalan selesai eh ternyata isteriku sekarang disuruh berdiri, Pak Aryo menyetubuhinya sambil

berdiri. Tanpa sadar aku menoleh ke lantai bawah ternyata si Pembantu Wanita memergokiku sedang

mengintip. Karena jengah atau bagaimana Mrs. Aryo merona mukanya lalu menyingkir ke belakang dengan

tergesa. Pembantuku adalah suami isteri.


“Yaahh.. Terruuss.. Mauuhh.. Keelluaarr.. Nihh Paakkh..”


“Aku sebentar laggii.. Juuggaa.. Ibbuu..”


“Baarrenng.. Yaahh.. Paakkh.. Ohh.. Ohh.. Yaahh.. Uuddaahh”


Cerita Sex Desahan Kenikmatan Sambil mengejang-ngejang keduanya melepas energi terakhir dan terbesar yang disertai ledakan

kenikmatan luar biasa. Pak Aryo akhirnya jebol juga pertahanannya. Begitu adegan selesai aku dengan

perlahan sekali menutup pintunya. Kuturuni perlahan tangga menuju dapur kembali.


Celanaku masih padat mnggembung tak terkira. Aku senewen ingin menuntaskan hasratku.

Ketika sampai dapur kulihat Mrs. Aryo sedang duduk termangu. Kami saling menatap dalam keadaan bingung

dan resah.


Kudekati dia ketika mulai terisak-isak meneteskan air mata, ingin kutenangkan hatinya. Mungkin

kejadian tadi telah berulang kali berlangsung selama aku tidak di rumah.


“Sudah sering kejadianya Mbok?” tanyaku. Dia mengangguk.


“Maafkan isteriku yah”


Entah kenapa tiba-tiba mata kami bertatapan kembali. Selama ini dia tidak berani menatapku. Kali ini

mungkin dia sedang kesepian dan masygul hatinya.


“Ayo ke kamarmu Mbok.”


Hasratku masih tinggi dan harus dituntaskan. Kami saat ini sedang masuk dalam situasi kejiwaan yang

membutuhkan pertolongan satu sama lain. Plus gairah buatku. Ketika sampai kamarnya yang agak sempit

itu, kusuruh dia duduk di ranjang.


Kupegang tangannya dan kuelus. Sosok wanita ini sebenarnya tidak terlalu buruk. Kulit terang meskipun

tidak semulus isteriku tapi lumayan bersih. Tinggi sedang dan hebatnya perut tidak terlalu melambung.


Tetek cukup besar setelah kusadari saat ini. Dia selalu memakai kebaya dan kain.

Kepalanya ditimpakan di dadaku. Meskipun dia lebih tua dari aku namun dalam kondisi begini dia

memerlukan kekuatan dari dada laki-laki. Kubiarkan meskipun dibarengi aroma bumbu dapur.


Tapi tidak terlalu menyengat. Rambutnya otomatis megenai hidungku. Bau minyak rambut Pomade menyergap

hidungku. Kucium-kucium dan kuendus-kuendus. Kujalari menuju ke telinga. Diam saja. Ke lehernya. Malah

terdengar ketawa kegelian. Mulai kuusap lengannya.


Semakin erat dia mendesakkan tubuhnya ke diriku. Sambil mengusap lengan kanannya naik turun sengaja

kurenggangkan jariku sehingga menyentuh tipis teteknya. Terus kuulang sampai akhirnya kepalanya mulai

bergoyang.


Lalu kuelus langsung teteknya. Gemas aku. Dia mulai mendesah. Kuremas-remas lembut. Mulai melenguh.

Kubaringkan. Menurut saja. Kubuka bagian dada dari kebayanya. Memang besar miliknya. Kuning agak pucat

warnanya. Kuhisap-hisap. Menegak-negak kepalanya.


“Ehhmm.. Eehhf..”


Kusingkap kainnya dan kuelus pahanya.


“Ehh.. Ehhshs..”


Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Kuusap-usap gundukannya.


“Ehhss.. Ehhss.. Oohh…” tergolek kanan kiri kepalanya.


Kutindih dia dengan mengangkangkan kakinya. Mulai kuselusuri dari tetek sampai leher kanan kiri dengan

lidahku.


“Oohh.. Paakk.. Oohh..”


Kurenggut bibirnya yang tebal dengan bibirku. Kumasukkan lidahku menjangkau lidahnya. Pada mulanya

pasif. Lalu dia mulai mengerti dan kami saling beradu lidah dan ludah. Berkecipak suara kuluman kami.

Kutekan-tekan bagian bawah diriku sehingga tonjolan burungku menggesek wilayah memeknya. Mengerinjal

pantatnya.


“Esshh.. Ehhss.. Oohh…” desahnya berulang-ulang.


Kami berdiri untuk melepas baju masing-masing setelah kubisikkan keinginanku. Kuamati dari ujung

rambut sampai kaki. Keteknya dibiarkan berbulu, ah sensasional sekali. Baru kali ini kulihat wanita

membiarkan keteknya berbulu. Isteriku licin sekali. Jembut mememknya lebat sekali dan cenderung tidak

rapi. Luar biasa. Karena hasratku yang sudah tinggi sejak tadi langsung kugumul


Dia dan menjatuhkannya di ranjang. Kujilati kembali mulai dari kening, leher, pipi, tetek, ketek (di

sini aku berlama-lama karena penasaran sekali dengan rasa bulunya), perut dan memeknya. Kumainkan

lidahku memutari labia mayoranya.


“Oohh.. Paakk.. Ohh..”


Dipegangi kepalaku dan ditekan-tekannya sesuai keinginannya. Kumasuki klitorisnya dengan lidahku. Aku

tidak jijik kali ini. Hasratku yang menggila telah mengalahkan kebiasaanku selama ini.

“Esshh.. Ahhss.. Esshh.. Oohh.. Mmass..”


Dia memanggilku Mas berarti kesadarannya mulai kaca balau. Kuremas pantatnya sebelum akhirnya

kujebloskan kontolku ke memeknya yang telah banjir bandang itu.


Kupompa maju mundur tanpa tergesa. Yang penting bertenaga dan merangsek ke dalam. Menggeliat-geliat

kayak cacing kepanasan si Mrs. Aryo ini. Semakin dikangkangkan pahanya. Kupegang ujung telapak kakinya

sambil aku terus menyodokinya.


“Yaahh.. Teruss.. Yangg dalaam .. Masshh.. Ohh.. Ennaakk banngeetts.. Shh.”

Kubaringkin miring lalu kulipat kaki kanannya ke depan dan kuhujami memeknya dari belakang. Kami

bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?).


Kuubah posisi menjadi dog-style. Namun dia telungkup sehingga tingkat penetrasinya lebih maksimal.

Benturan-benturan dengan pantatnya yang bulat membuatku gemas. Kugenjot sedalam-dalamnya memeknya yang

rimbun itu.


“Yaahhss.. Ehhssh.. Oohhs…” begitu terus erangnya sambil membeliak-beliak.


Cerita Sex Desahan Kenikmatan Akhirnya setelah 23 menit kami menegang bersama dan mencurahkan cairan masing-masing berleleran di

dalam memeknya. Cairan miliknya sampai tumpah ruang merembes keluar memeknya, punyaku juga demikian

saking tidak tertampungya semprotan maniku.


Kubiarkan kontolku masih terbenam sambil aku tetap menindihnya. Aku jilatin lagi leher dan pipinya

sampai kontolku sudah lemas tak berdaya.


Tanganku masih aktif bergerilya mengusapi buah kembarnya yang masih mengencang. Kujilat-jilat dan

kuhisap-hisap. Keringat kami campur aduk membanjiri spreinya yang sudah agak kusam itu.


Sejak saat itu bila aku pulang dari bepergian maka aku mengunjungi Mrs. Aryo terlebih dahulu untuk

bersetubuh di kamarnya baru masuk rumah setelah maniku terhambur ke memeknya yang mudah basah itu.

Malah boleh dikata sudah tidak pernah lagi menggauli isteriku sendiri.


Suatu kali Pak Aryo memergokinya ketika mau ambil rokok, namun aku cuek saja kepalang lagi hot, tapi

dia mafhum saja. Toh ibaratnya kami seperti tukar pasangan. Pernah terbersit di kepalaku untuk

melakukan sex party berempat. Tapi gagasan itu belum terlaksana, karena aku masih merasa risih kalau

rame-rame begitu.



Komentar

  1. Ada wanita yang mau kawin kontrak dengan pengusaha timur tengah? Usia 18-45 tahun, yang pastinya harus menarik, kawin kontrak selama 6 bulan. Dijamin langsung akan kaya!!

    Nama Lengkap
    Usia
    Status
    Pekerjaan

    Kirim ke email: zonauntungg@gmail.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA DEWASA - TEMAN KOST SEKALIGUS TEMAN SELINGKUHANKU

CERITA DEWASA - IBU MERTUA KU YANG CANTIK